Jeruji sangkar burung selalu paling banyak terbuat dari bambu. Meskipun kini juga ada jeruji fiber yang lucu dan keren, namun sepanjang pengetahuan kami bahwa peminat sangkar burung masih mencintai ruji dari kayu pring karena keasyikannya saja.
Jeruji dari bambu ini ada 2 kelas saja. Yang pertama adalah murah ; yang mana lebih sering dan sangat mudah untuk mengeluarkan serabut / istilah jawanya nglonthoki . Ini tentu sangat mengganggu kerja pengrajin sewaktu finishing catnya. Namun tetap bisa diatasi dengan cara dibakar / dipanasi dengan kompor elpiji / lilin secara cepat dan jangan sampai gosong/terbakar.
Kelas kedua dari jeruji bambu ini adalah kelas yang mahal. Yang mana dilihat selintas udah sangat meyakinkan karena kehalusannya dan kekuatannya. Di samping itu juga bahwa lebih jarang untuk berserabut.
Jeruji dari bambu ini ada 2 kelas saja. Yang pertama adalah murah ; yang mana lebih sering dan sangat mudah untuk mengeluarkan serabut / istilah jawanya nglonthoki . Ini tentu sangat mengganggu kerja pengrajin sewaktu finishing catnya. Namun tetap bisa diatasi dengan cara dibakar / dipanasi dengan kompor elpiji / lilin secara cepat dan jangan sampai gosong/terbakar.
Kelas kedua dari jeruji bambu ini adalah kelas yang mahal. Yang mana dilihat selintas udah sangat meyakinkan karena kehalusannya dan kekuatannya. Di samping itu juga bahwa lebih jarang untuk berserabut.
